Pages

Jumat, 20 Mei 2011

Assalamu'alaikum Part 1

Hmmm...
Cinta ya...???
Terkadang itulah yang membuat hilangnya akal sehat. Banyak orang yang mendefinisikan tentang cinta dengan beragam kata dan makna. Tetapi sesungguhnya cinta itu hanyalah sebuah perasaan, yang hanya bisa dimaknai oleh perasaan itu sendiri. Sama seperti ikhlas, yang hanya perasaan manusia itu sendiri yang bisa memaknai sebuah keikhlasan. Karena ikhlas itu sendiri...ada di dalam hati.


Sering saya mendengar seseorang yang berkata,"Aku mencintaimu sampai mati", "Cintaku padamu seluas samudra", atau "Cintaku padamu sebesar jarak ujung langit dengan bumi" atau "Aku mencintaimu dengan setulus hatiku."
Benarkah demikian???
Hm... :-)
Semua itu tidak salah...yang salah adalah yang tidak mempunyai rasa cinta. Bagaimana mungkin Allah akan memberikan cinta kepada seseorang yang tidak mempunyai rasa cinta???

Dan mengapa mereka berlebihan dalam mengungkapkan cintanya, hanya kepada sesama makhluk???
Padahal...jika manusia memahami. Kebesaran cinta itu dapat diukur dari apa yang dicintainya...
Artinya, cinta seseorang kepada yang dicintai ya hanya sebesar wujud yang dicintai itu. Nha lho, kecil banget kan???
Dan sesungguhnya, Yang Maha Besar itu hanyalah Allah. Ya, hanya Allah...siapa lagi???
Itu adalah gambaran kebesaran cinta yang tulus, yang diukur dari apa yang dicintainya. Yang apabila ia mencintai seseorang, tidak melampaui cintanya kepada Allah...
Saya hanya menggambarkan kebesara cinta itu, bukan memaknai...karena makna cinta itu sama dengan ikhlas, yaitu ada di dalam hati masing-masing.

"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)".(2:165)

Hhhhh..., NISCAYA MEREKA MENYESAL
Sungguh mengerikan jika kita perhatikan dan pahami kata-kata itu...

Hm...
Tidakkah kita pernah merasakan sakitnya akan patah hati???
Ya, bagi mereka yang tidak pernah berpikir bahwa sesungguhnya mencintai makhluk itu bisa membuat hati sedih, sakit, kecewa, marah dan lain sebagainya... Dan jika cinta kepada Allah hanya akan membuat kita bahagia.

Jika kau memandang segalanya dari Tuhanmu. Yang menciptakan segalanya, yang membuat sedih dan sakitnya hatimu serta yang membuatkan keinginanmu terhalang. Maka akan damailah hatimu. Karena, apakah mungkin Allah menciptakan sesuatu untuk hal yang sia-sia? Bukan Dia tidak tahu sulitnya hidupmu, retaknya hatimu. Tapi itulah yang Dia maukan. Karena Dia lebih tahu...hati yang beginilah selalunya yang lebih lunak untuk bisa lebih akrab dan dekat denganNya...

Lalu, apakah kita tidak boleh mencintai makhluk???
Boleh, tapi hanya karena Allah.
Apakah kita tidak boleh mengatakan kepada orang yang kita cintai bahwa "Aku mencintaimu" ???
Boleh, tapi hanya karena Allah.
Ada sebuah riwayat: seseorang datang kepada Rasulullah dan berkata,"Ya Rasulullah, sesungguhnya aku mencintainya karena Allah." Rasulullah pun berkata,"Maka temui dia, dan katakan bahwa engkau mencintainya."

Hadits dari Abdullah bin Mas’ud riwayat al-Hâkim dalam al-Mustadrak, Ibnu Mas’ud berkata," Rasulullah saw. pernah bersabda kepadaku: Wahai Abdullah bin Mas’ud! Ibnu Mas’ud berkata, “Ada apa Ya Rasulullah (ia mengatakannya tiga kali).” Rasulullah bertanya, “Apakah engkau tahu, tali keimanan manakah yang paling kuat?” Aku berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Rasulullah bersabda, “Tali keimanan yang paling kuat adalah loyalitas kepada Allah, dengan mencintai dan membenci (segala sesuatu) hanya karena-Nya.” (al-Hadits).

Cinta itu iman. Dan iman itu cinta. Barangsiapa yang meningkatkan imannya kepada Allah. Berarti ia telah meningkatkan cintanya kepada Allah. Dan puncak keimanan...itulah cinta. Cinta karena dan kepada Allah.

Ada sebuah kata-kata menarik sebagai bahan renungan:
“Aku mencintai tiga jenis orang, yaitu orang yang mencintaiku, orang yang membenciku dan orang yang tidak menaruh perhatian padaku.”
Kemudian aku jelaskan semua itu dengan mengatakan,
"Orang yang mencintaiku, dia telah mengajarkanku kelembutan dan cinta. Adapun orang yang membenciku, karena dia telah mengajariku kewaspadaan. Sedangkan orang yang tidak menaruh perhatian padaku, karena dia telah mengajarkanku untuk mandiri setelah bergantung pada Allah."

Hhhhh...
Capek juga...(bentar mau ambil rokok dulu)
(Nyalain dulu)
Next...

Karena ketiadaan ilmu, banyak orang merasa lelah dalam berikhtiar menggapai sesuatu. Ketiadaan ilmu yang paling berbahaya adalah ketiadaan ilmu tentang tauhid: tentang Allah.
Dan kecintaanmu kepada sesuatu, akan membuatmu "<span>buta dan tuli..."</span>

Ingat, akan membuatmu "buta dan tuli..."
Semoga kita menjadi "buta" dan "tuli" dalam kecintaan hanya karena dan kepada Allah...
Amiin...

Terakhir, ada sebuah syair...
Kepada dirinya, yang mungkin telah mengetahui bahwa seseorang telah mencintainya...
Syair yang mewakili (bukan memaknai) akan isi hati...
Tentang sebuah keyakinan seseorang kepada Tuhannya...terhadap orang yang dicintainya...

Hm...
Aku tidak yakin bisa mendapatkan cintamu...
Tapi aku masih mempunyai Allah...
Yang bisa mewujudkan apa yang aku inginkan...
Tak terkecuali cintamu...
Dan aku sangat yakin itu...

Gomenasai...
Maaf bila ada salah kata...
Karena semua ini hanyalah keluar dari mulut seorang makhluk...


Wassalamu'alaikum wr.wb...

0 komentar:

Posting Komentar